Biro Perjalanan Umroh - Direktur Pelayanan Haji Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementeraian Agama Sri Ilham Lubis melepas kepulangan kelompok terbang 365 yang merupakan kloter terakhir ke Indonesia.
Di Bandara King Abdul Azis Jeddah, Kamis sore waktu Saudi, Sri mengucapkan selamat jalan terima kasih kepada semua pihak, petugas pelayanan Indonesia, Kerajaan Saudi, Muasasah dan Naqaba yang sudah membantu kelancaran pelayanan haji Indonesia.
"Kewajiban pemerintah RI memberi pelayanan terbaik kepada warganya yang menjadi jamaah haji di Saudi," kata Sri. Diakuinya, masih terdapat sejumlah kekurangan dalam pelayanan, tetapi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia terus berusaha memberi yang terbaik dan meningkatkan kualitas pelayanan. "Setiap kekurangan dan kendala menjadi masukan terbaik untuk perbaikan pelayanan tahun berikutnya," kata Sri.Sementara Kepada Daerah Kerja Jeddah Ahmad Abdullah yang juga hadir pada kesempatan itu, ia menyatakan pada kondisi tertentu kendala muncul pada situasi yang tidak terduga seperti kecelakaan beruntun empat bus pengangkut jamaah dan lift jatuh di hotel transit pendukung.
"Standar operasi kita, petugas harus segera berada di lapangan untuk membantu dan memberi dukungan pada jamaah dan itu yang kami lakukan," katanya.
Kelompok terbang ke-365 melalui Jeddah itu terdiri dari 190 haji dari Kalimantan Selatan dan dan 24 dari NTB. Mereka lepas landas pukul 17.00 waktu Saudi atau pukul 21.00 WIB dengan pesawat Garuda. Terdapat 479 kelompok terbang Indonesia ke Saudi dengan total 192.507 orang. Jamaah yang datang melalui Jeddah, 369 kelompok terbang dengan 142.650 orang. Pada kepulangan melalui Jeddah terdapat 365 kelompok terbang dengan 141.379 anggota. Tahun ini terdapat 425 yang wafat dan satu di antaranya adalah petugas di Makkah.
Kini masih terdapat 22 anggota jamaah yang masih dirawat di rumah sakit di Arab Saudi dan belum bisa pulang ke daerah asal di Indonesia. Kasi Pelayanan Kesehatan Daker Jeddah Ananto Prasetya di Jeddah, Kamis, menyatakan di Jeddah terdapat satu haji yang dirawat di RS King Fahd, yakni Sulani Ahmad Kasbi (58) anggota kelompok terbang MES-18 embarkasi Medan dirawat karena menderita kencing manis.
Perwakilan RI di Arab Saudi dalam hal ini Kantor Tehnis Urusan Haji (TUH) akan bertanggung jawab dan mendampingi jamaah yang dirawat di rumah sakit di Saudi meski musim haji sudah usai. Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Saudi Syaerozi Dimyati di Jeddah mengatakan keluarga yang orang tua atau famili haji tersebut tidak perlu khawatir. Syaerozi mengatakan tahun lalu terdapat 35 haji yang dirawat di rumah sakit Saudi hingga bulan Ramadhan tahun berikutnya.
"Biaya rumah sakit menjadi tanggungan Pemerintah Kerajaan Saudi. Gratis hingga jamaah kita sembuh dan mendapat izin pulang," kata Syaerozi yang juga Ketua Teknis Urusan Haji di Saudi.
Sumber: Sinhat-Haji kemenag-(MCH/ant)
American traveler, American traveler luggage, American traveler reviews, American traveler jobs, American traveler motor club, American traveler login, American traveler suitcase, American traveler boca raton fl, American traveler boca raton, American traveler press, American travelers to europe, American travelers life insurance company, American traveler allied, American traveler login, American traveler housing, American traveler inc, American tourister indonesia
Showing posts with label Berita Terbaru. Show all posts
Showing posts with label Berita Terbaru. Show all posts
Kloter Terakhir Sumut Tiba Dini Hari Tadi
Kelompok terbang 19 Debarkasi Medan menjadi kelompok terbang terakhir jamaah
haji asal Sumatera Utara. Kloter ini mendarat di Bandara Polonia Medan, Selasa
(27/11) pukul 02.15 WIB dini hari tadi.
Demikian disampaikan Ketua PPPIH
Debarkasi Medan Drs Abd Rahim M.Hum melalui Sekretaris Drs H Abd Rahman Harahap
MA kepada wartawan, kemarin.
Dijelaskan Abd Rahim, jamaah Sumut akan bergabung bersama jamaah asal Aceh dan dari Sumatera Selatan dengan menggunakan pesawat Airbus 338 dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Dijelaskan Abd Rahim, jamaah Sumut akan bergabung bersama jamaah asal Aceh dan dari Sumatera Selatan dengan menggunakan pesawat Airbus 338 dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Namun, Jamaah asal Sumatera Selatan
tidak turun dari pesawat, karena begitu proses penurunan jamaah Sumut dan Aceh
berikut barang bawaan selesai dilaksanakan,
segera melanjutkan perjalanan ke
daerah asalnya.
Sedangkan jamaah asal Aceh akan istirahat di Medan malam itu dan akan bertolak ke Serambi Mekkah dengan pesawat Garuda pukul 09.35 WIB. “Khusus jamaah Aceh biaya perjalanan menuju daerahnya ditanggung oleh pemerintah,” kata Abd Rahman yang didampingi Humas Drs HM Sazli Nasution.
Ditambahkan Abd Rahman, hingga kini, sebanyak 23 jamaah meninggal dunia di tanah suci. Jamaah haji Medan yang meninggal, Senin (19/11) adalah H Baginda Bangun Tua Harahap bin Japoriaman Harahap (89) eks kloter 10 dari Padang Sidimpuan yang meninggal di Makkah.
Untuk itu, pesan Harahap, diharapkan kepada seluruh ahli waris jamaah yang meninggal untuk mempersiapkan segala sesuatunya guna pengurusan Asuransi dari Beringin Life Syariah. “Setiap jamaah yang meninggal di tanah suci atau selama pelaksanaan haji, maka berhak untuk mendapatkan asuransi senilai Rp 33 juta,” ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan, untuk kedatangan kelompok terbang terakhir ini tidak ada penyambutan khusus di Bandara Polonia Medan oleh Muspidasu ataupun pejabat terkait lainnya. Setibanya di Bandara, jamaah langsung ke Asrama Haji Medan untuk pengembalian paspor maupun urusan perhajian lainnya.
Sumber: Sinhat_HAji Kemenag(MM)
Jamaah Haji Indonesia yang Wafat Menjadi 319 Orang
Hingga Selasa (6/11) siang, jamaah haji Indonesia yang wafat di Arab Saudi sudah mencapai 319 orang.
Sebanyak 264 jamaah haji wafat di Tanah Suci, Makkah. Sisanya, 19 orang wafat di Madi
Dari 309 jamaah haji yang wafat, sebanyak 175 di antaranya berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan perempuan sebanyak 134 orang.
Sebanyak 200 jamaah yang wafat berusia di atas 60 tahun. Sedangkan, yang berusia antara 50 hingga 59 tahun mencapai 82 orang. Sisanya jamaah yang berusia 40-49 tahun sebanyak 25 orang dan yang berusia kurang dari 40 tahun sebanyak dua orang.
Sebagian besar jamaah haji wafat saat dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), yakni mencapai 116 orang. Sebanyak 59 wafat di Rumah Sakit Arab Saudi, 89 orang wafat di pemondokan, 19 orang di perjalanan, tiga di bandara, 13 di BPHI Sektor, dan 10 jamaah wafat di Masjid.
185 jamaah wafat karena mengalami penyakit sistem pernafasan, yakni terkena serangan jantung. Sedangkan, 88 jamaah meninggal akibat penyakit sistem pernafasan.
Sumber: Sinhat-Haji Kemenag.(MCH/tengku ben)
Sebanyak 264 jamaah haji wafat di Tanah Suci, Makkah. Sisanya, 19 orang wafat di Madi
nah, 3 orang meninggal di Jeddah, 6 orang wafat di Arafah, 24 orang tutup usia di Mina, 3 orang di perjalanan.
Dari 309 jamaah haji yang wafat, sebanyak 175 di antaranya berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan perempuan sebanyak 134 orang.
Sebanyak 200 jamaah yang wafat berusia di atas 60 tahun. Sedangkan, yang berusia antara 50 hingga 59 tahun mencapai 82 orang. Sisanya jamaah yang berusia 40-49 tahun sebanyak 25 orang dan yang berusia kurang dari 40 tahun sebanyak dua orang.
Sebagian besar jamaah haji wafat saat dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), yakni mencapai 116 orang. Sebanyak 59 wafat di Rumah Sakit Arab Saudi, 89 orang wafat di pemondokan, 19 orang di perjalanan, tiga di bandara, 13 di BPHI Sektor, dan 10 jamaah wafat di Masjid.
185 jamaah wafat karena mengalami penyakit sistem pernafasan, yakni terkena serangan jantung. Sedangkan, 88 jamaah meninggal akibat penyakit sistem pernafasan.
Sumber: Sinhat-Haji Kemenag.(MCH/tengku ben)
Pemerintah Rancang Kloter Khusus Lansia
Untuk mempermudah layanan terhadap jamaah calon haji lanjut usia
(lansia), pemerintah mempertimbangkan adanya kloter khusus untuk lansia.
Menurut Muh Ilyas, Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Makkah, sesuai evaluasi pasca-Armina bersama Menteri Agama Suryadharma Ali, untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun mendatang, jamaah lansia tetap menjadi prioritas
Menurut Muh Ilyas, Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Makkah, sesuai evaluasi pasca-Armina bersama Menteri Agama Suryadharma Ali, untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun mendatang, jamaah lansia tetap menjadi prioritas
dengan memberikan kuota lebih awal untuk mereka.
"Ada wacana untuk mengelompokkan para jamaah lansia itu dalam satu kloter khusus," ujar Ilyas saat ditemui di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah, Jumat (2/11). Ilyas mengatakan, jika kloter khusus ini akan diterapkan nantinya para jamaah calhaj lansia ini akan dikelompokkan dari setiap embarkasi.
"Memang membutuhkan teknis dan mekanisme tersendiri untuk mengumpulkan para jamaah ini," kata Ilyas. Hanya, lanjutnya, kendala yang akan muncul adalah mereka akan terpisah dari keluarga yang menyertai, terutama jika mereka tergabung dengan KBIH. Menurut Ilyas, pihaknya akan mempertimbangkan agar para jamaah lansia itu tetap disertai pendampingnya. "Mereka tidak akan dibiarkan sendiri," papar Ilyas.
Bagi dia, pengelompokan ini memang ada dampak positif dari sisi layanan karena memudahkan pemantauan pada jamaah lansia. "Namun perlu persiapan tenaga khusus untuk melayani jamaah lansia," kata dia.
Sumber: Republika Online-Dewi Mardiani-Endah Hapsari
"Ada wacana untuk mengelompokkan para jamaah lansia itu dalam satu kloter khusus," ujar Ilyas saat ditemui di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah, Jumat (2/11). Ilyas mengatakan, jika kloter khusus ini akan diterapkan nantinya para jamaah calhaj lansia ini akan dikelompokkan dari setiap embarkasi.
"Memang membutuhkan teknis dan mekanisme tersendiri untuk mengumpulkan para jamaah ini," kata Ilyas. Hanya, lanjutnya, kendala yang akan muncul adalah mereka akan terpisah dari keluarga yang menyertai, terutama jika mereka tergabung dengan KBIH. Menurut Ilyas, pihaknya akan mempertimbangkan agar para jamaah lansia itu tetap disertai pendampingnya. "Mereka tidak akan dibiarkan sendiri," papar Ilyas.
Bagi dia, pengelompokan ini memang ada dampak positif dari sisi layanan karena memudahkan pemantauan pada jamaah lansia. "Namun perlu persiapan tenaga khusus untuk melayani jamaah lansia," kata dia.
Sumber: Republika Online-Dewi Mardiani-Endah Hapsari
Berat Koper (Oleh-oleh) Jamaah Masih Dibawah Batas Maksimal
Berat maksimum koper jamaah haji adalah 32 kilogram. Bila berlebih akan
dibongkar dan dikurangi isinya. Demikian ketentuan dari Kementerian
Agama (Kemenag) dan dua maskapai penerbangan yang mengangkut jamaah
haji. Namun, sampai dengan Kamis (1/11), rata-rata berat koper jamaah
masih di bawah berat maksimum.
Untuk jamaah Kloter 4 Solo,
misalnya, berat rata-rata koper jamaah hanya 28,1 kilogram. Jumlah total
koper milik 373 jamaah yang diterbangkan oleh Garuda Indonesia, dengan
nomor penerbangan GA 6901 tersebut hanya 10,484 ton. Demikian data yang
tercatat di Madinatul Hujjaj (Asrama Haji Indonesia) di Jeddah. Alhasil,
ada selisih sekitar setengah ton yang tidak digunakan.
Kendati masih ada ruang sekitar setengah ton, namun itu bukan berarti
jamaah haji masih dapat menambah koper, atau mengompensasinya dengan
menambah tentengan barang bawaan. “Tidak bisa, karena berat 32 kilogram
koper setiap jamaah itu merupakan berat maksimum. Bergantung mereka
menggunakan atau tidak,” kata Yudi Dewanto, koordinator Hujjaj Handling
saat ditemui di Madinatul Hujja, Kamis (1/11).
Berat di bawah
kuota maksimum itu juga dialami kloter-kloter lainnya. Seperti Kloter 2
Jakarta (29,9 kg ), Kloter 2 Medan (29,27 kg), Kloter 2 Ujungpandang
(31,26 kg), dan Kloter 2 Banda Aceh (29,43 kg).
Yudi menduga,
kurangnya berat koper jamaah tersebut karena pihak Kementerian Agama
mengambil koper tersebut jauh-jauh hari. Untuk beberapa kloter, diambil
H-10 keberangkatan, atau pada 21 Oktober. Padahal, pada tanggal
tersebut, jamaah haji belum lagi menggunakan kain ihram untuk wukuf,
sehingga kain ihram tak sempat masuk koper. Sementara, bila kain ihram
masuk ke dalam tas troli, hanya dengan dua atau tiga stel, tas troli
sudah akan sesak.
“Seharusnya sih koper itu diambil pihak
Kemenag setelah proses haji selesai, sehingga isi kopernya bisa
maksimal. Tapi, soal itu (mengambil tas koper jamaah-red) kebijakan
Depag lah,” kata Yudi.
Kendati Kementerian Agama mengambil
koper jamaah jauh-jauh hari, nyatanya koper-koper tersebut baru diantar
ke Madinatul Hujjaj Jeddah pada H-1 keberangkatan. Di Madinatul Hujjaj,
koper-koper tersebut ditimbang lagi, diperiksa dengan x-ray, kemudian
dikirim ke bandara menggunakan truk kontainer. “Kita kirim ke bandara 12
jam sebelum pesawat berangkat,” katanya.
Sumber: Sinhat -Haji Kemenag (Rep)
Kendati masih ada ruang sekitar setengah ton, namun itu bukan berarti jamaah haji masih dapat menambah koper, atau mengompensasinya dengan menambah tentengan barang bawaan. “Tidak bisa, karena berat 32 kilogram koper setiap jamaah itu merupakan berat maksimum. Bergantung mereka menggunakan atau tidak,” kata Yudi Dewanto, koordinator Hujjaj Handling saat ditemui di Madinatul Hujja, Kamis (1/11).
Berat di bawah kuota maksimum itu juga dialami kloter-kloter lainnya. Seperti Kloter 2 Jakarta (29,9 kg ), Kloter 2 Medan (29,27 kg), Kloter 2 Ujungpandang (31,26 kg), dan Kloter 2 Banda Aceh (29,43 kg).
Yudi menduga, kurangnya berat koper jamaah tersebut karena pihak Kementerian Agama mengambil koper tersebut jauh-jauh hari. Untuk beberapa kloter, diambil H-10 keberangkatan, atau pada 21 Oktober. Padahal, pada tanggal tersebut, jamaah haji belum lagi menggunakan kain ihram untuk wukuf, sehingga kain ihram tak sempat masuk koper. Sementara, bila kain ihram masuk ke dalam tas troli, hanya dengan dua atau tiga stel, tas troli sudah akan sesak.
“Seharusnya sih koper itu diambil pihak Kemenag setelah proses haji selesai, sehingga isi kopernya bisa maksimal. Tapi, soal itu (mengambil tas koper jamaah-red) kebijakan Depag lah,” kata Yudi.
Kendati Kementerian Agama mengambil koper jamaah jauh-jauh hari, nyatanya koper-koper tersebut baru diantar ke Madinatul Hujjaj Jeddah pada H-1 keberangkatan. Di Madinatul Hujjaj, koper-koper tersebut ditimbang lagi, diperiksa dengan x-ray, kemudian dikirim ke bandara menggunakan truk kontainer. “Kita kirim ke bandara 12 jam sebelum pesawat berangkat,” katanya.
Sumber: Sinhat -Haji Kemenag (Rep)
Kawasan Jamarat Mina Sudah Sepi
Memasuki hari tasrik ketiga atau 13 Dzulhijah, seluruh jamaah haji termasuk asal Indonesia telah meninggalkan kawasan Mina, Arab Saudi.
Mina merupakan kawasan untuk melempar jumroh batu baik wusto, ula, dan aqobah sebagai bentuk perlawanan terhadap setan. Mina merupakan salah tempat aktifitas rangkaian haji setelah sebelumnya melakukan wukuf.
Para jamaah yang meninggalkan kawasan Mina, membuat temapt melempar jumroh tersebut, saat ini dalam keadaan relatif lebih sepi. Dan sejauh ini, hanya terlihat tumpukan sampah yang berserakan di sekitar kawasan Mina. Tidak ada lagi jamaah haji yang membludak, memenuhi dan memadati kawasan sekitar jamarat Mina.
Mereka yang meninggalkan kawasan Mina termasuk jamaah Indonesia, memilih nafar awal, yakni hanya berdiam dan melakukan jumroh selama dua hari. Setelah itu para jamaah, menuju ke Makkah untuk melakukan rangkaian rukun haji selanjutnya. Yakni Thawaf ifadah, dan sai di Masjidil Haram.
Sejauh ini, jalan-jalan menuju ke Masjidil Haram sudah relatif mencair dan tidak menimbulkan antrean yang panjang. Hal Ini disebabkan, sudah berkurangnya antrean bus besar dan mobil-mobil pribadi secara bersama menuju ke Makkah.
Pada malam hari kemarin, antrean kendaraan masih terjadi dan menyebabkan kemacetan yang cukup panjang, bisa mencapai 4-5 jam lebih untuk ke Masjidil Haram yang sebelumnya hanya setengah jam. Sebagian besar dari jamaah memilih untuk berjalan kaki ke Masjidil Haram.
Sumber: Sinhat - HAji Kemenag-(MCH/Akmal)
Mina merupakan kawasan untuk melempar jumroh batu baik wusto, ula, dan aqobah sebagai bentuk perlawanan terhadap setan. Mina merupakan salah tempat aktifitas rangkaian haji setelah sebelumnya melakukan wukuf.
Para jamaah yang meninggalkan kawasan Mina, membuat temapt melempar jumroh tersebut, saat ini dalam keadaan relatif lebih sepi. Dan sejauh ini, hanya terlihat tumpukan sampah yang berserakan di sekitar kawasan Mina. Tidak ada lagi jamaah haji yang membludak, memenuhi dan memadati kawasan sekitar jamarat Mina.
Mereka yang meninggalkan kawasan Mina termasuk jamaah Indonesia, memilih nafar awal, yakni hanya berdiam dan melakukan jumroh selama dua hari. Setelah itu para jamaah, menuju ke Makkah untuk melakukan rangkaian rukun haji selanjutnya. Yakni Thawaf ifadah, dan sai di Masjidil Haram.
Sejauh ini, jalan-jalan menuju ke Masjidil Haram sudah relatif mencair dan tidak menimbulkan antrean yang panjang. Hal Ini disebabkan, sudah berkurangnya antrean bus besar dan mobil-mobil pribadi secara bersama menuju ke Makkah.
Pada malam hari kemarin, antrean kendaraan masih terjadi dan menyebabkan kemacetan yang cukup panjang, bisa mencapai 4-5 jam lebih untuk ke Masjidil Haram yang sebelumnya hanya setengah jam. Sebagian besar dari jamaah memilih untuk berjalan kaki ke Masjidil Haram.
Sumber: Sinhat - HAji Kemenag-(MCH/Akmal)
Jamarat Minim Rambu Pemicu Jamaah Tersesat
Lantaran situasi yang padat dan rambu yang kurang jelas, jamaah calon haji yang berada di kawasan lempar jumrah di Jamarat, Mina, kerap kebingungan dan tersesat.
Menurut petugas yang berjaga, banyak jamaah yang kebingungan untuk kembali ke maktabnya. ‘’Mereka sering kali kembali ke tempat awal saat melempar jumrah,’’ ujar Titik Orbawati, petugas dari Pa
Menurut petugas yang berjaga, banyak jamaah yang kebingungan untuk kembali ke maktabnya. ‘’Mereka sering kali kembali ke tempat awal saat melempar jumrah,’’ ujar Titik Orbawati, petugas dari Pa
nitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang bertugas menjaga di Pos Jamarat 1, Sabtu (27/10).
Titik mengungkapkan, tak jarang ada jamaah lanjut usia yang sudah susah berjalan tersasar pula. ‘’Terkadang mereka sudah mendapatkan penjelasan yang detail dari petugas, tapi tetap saja mereka balik ke tempat awal sehingga sering kali mereka sudah kelelahan untuk berjalan kembali,’’ lanjut Titik yang menjaga di lantai dasar tempat melempar jumrah tersebut.
Senada dengan Titik, Nanny Yunus yang juga berjaga di tempat yang sama mengaku kerap menemukan jamaah yang kebingungan karena rambu-rambu penunjuk jalan tidak jelas. ‘’Saya sudah memberikan petunjuk yang jelas untuk keluar namun mereka sering bingung melihat rambu bertuliskan ‘Mina’ ternyata menuju arah maktab yang berbeda dengan tujuannya,’’ kata dia.
Titik dan Nanny juga menyayangkan sikap askar Arab Saudi yang berjaga di sekitar Jamarat yang kerap mengusir dan tak mengizinkan jamaah untuk beristirahat sejenak setelah melempar jumrah. ‘’Mereka langsung mengusir jamaah yang sedang duduk sebentar untuk sekadar istirahat saja. Ini mengenaskan karena sebagian besar jamaah kita adalah para lanjut usia,’’ ujar Nanny.
Bahkan, kata Titik, tak hanya para jamaah, petugas dari PPIH yang berjaga di sekitar Jamarat pun kerap diusir askar tersebut. ‘’Padahal, kami sudah menjelaskan bahwa kita ini sebenarnya sama-sama bertugas,’’ ujarnya.
Kelelahan juga menjadi faktor pemicu yang membuat jamaah sulit menemukan jalan pulang. ‘’Ada yang sejak pagi hari sudah berputar-putar mencari maktabnya sehingga ketika kami temukan sudah dalam kondisi sangat kelelahan,’’ papar Titik. Situasi Mina yang tak memungkinkan untuk mengangkut jamaah dengan kendaraan pun kian menyulitkan. ‘’Banyak jamaah yang minta dicarikan kendaraan untuk pulang. Kami tidak bisa berbuat apa-apa karena di sini kami semua juga berjalan kaki sedangkan jarak menuju maktab jamaah cukup jauh,’’ kata Nanny menimpali.
Jarak maktab jamaah Indonesia terbilang cukup jauh dari lokasi melempar jumrah. Jarak terdekat untuk jamaah reguler Indonesia sekitar tiga kilometer dari Jamarat. Sedangkan untuk jarak terjauh yang mendekati atau berada di sekitar Muzdalifah bisa mencapai lima kilometer.
Keduanya sendiri berharap untuk penyelenggaraan haji mendatang, ada kerja sama yang lebih solid antara petugas Arab Saudi dan Indonesia. ‘’Dengan begitu, kami tidak akan diusir-usir lagi,’’ kata Nanny.
Sumber: Sinhat-Haji Kemenag-(MCH/Endah Hapsari)
Titik mengungkapkan, tak jarang ada jamaah lanjut usia yang sudah susah berjalan tersasar pula. ‘’Terkadang mereka sudah mendapatkan penjelasan yang detail dari petugas, tapi tetap saja mereka balik ke tempat awal sehingga sering kali mereka sudah kelelahan untuk berjalan kembali,’’ lanjut Titik yang menjaga di lantai dasar tempat melempar jumrah tersebut.
Senada dengan Titik, Nanny Yunus yang juga berjaga di tempat yang sama mengaku kerap menemukan jamaah yang kebingungan karena rambu-rambu penunjuk jalan tidak jelas. ‘’Saya sudah memberikan petunjuk yang jelas untuk keluar namun mereka sering bingung melihat rambu bertuliskan ‘Mina’ ternyata menuju arah maktab yang berbeda dengan tujuannya,’’ kata dia.
Titik dan Nanny juga menyayangkan sikap askar Arab Saudi yang berjaga di sekitar Jamarat yang kerap mengusir dan tak mengizinkan jamaah untuk beristirahat sejenak setelah melempar jumrah. ‘’Mereka langsung mengusir jamaah yang sedang duduk sebentar untuk sekadar istirahat saja. Ini mengenaskan karena sebagian besar jamaah kita adalah para lanjut usia,’’ ujar Nanny.
Bahkan, kata Titik, tak hanya para jamaah, petugas dari PPIH yang berjaga di sekitar Jamarat pun kerap diusir askar tersebut. ‘’Padahal, kami sudah menjelaskan bahwa kita ini sebenarnya sama-sama bertugas,’’ ujarnya.
Kelelahan juga menjadi faktor pemicu yang membuat jamaah sulit menemukan jalan pulang. ‘’Ada yang sejak pagi hari sudah berputar-putar mencari maktabnya sehingga ketika kami temukan sudah dalam kondisi sangat kelelahan,’’ papar Titik. Situasi Mina yang tak memungkinkan untuk mengangkut jamaah dengan kendaraan pun kian menyulitkan. ‘’Banyak jamaah yang minta dicarikan kendaraan untuk pulang. Kami tidak bisa berbuat apa-apa karena di sini kami semua juga berjalan kaki sedangkan jarak menuju maktab jamaah cukup jauh,’’ kata Nanny menimpali.
Jarak maktab jamaah Indonesia terbilang cukup jauh dari lokasi melempar jumrah. Jarak terdekat untuk jamaah reguler Indonesia sekitar tiga kilometer dari Jamarat. Sedangkan untuk jarak terjauh yang mendekati atau berada di sekitar Muzdalifah bisa mencapai lima kilometer.
Keduanya sendiri berharap untuk penyelenggaraan haji mendatang, ada kerja sama yang lebih solid antara petugas Arab Saudi dan Indonesia. ‘’Dengan begitu, kami tidak akan diusir-usir lagi,’’ kata Nanny.
Sumber: Sinhat-Haji Kemenag-(MCH/Endah Hapsari)
Dirjen PHU Anggito: Pelayanan Haji 2012 Cenderung Membaik
Sebagian besar pelaksanaan Haji, telah terlewati dengan wukuf di Padang Arafah dan melempar jumroh di Mina. Dari hasil Evaluasi Pelayanan haji tahun 2012 ini, berjalan baik dan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
"Alhamdulilah secara umum lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal ini dipantau dari pengalaman dan praktek di lapangan," un
"Alhamdulilah secara umum lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal ini dipantau dari pengalaman dan praktek di lapangan," un
gkap Dirjen Penyelenggara Ibadah Haji dan Umroh Kementrian Agama Anggito Abimanyu, Senin (29/10) di Mekkah.
Anggito mengatakan indikator lebih baik terkait masalah transparansi, transportasi dan perlindungan jamaah. Soal Transparansi, secara perlahan dapat diterapkan untuk masalah kuota dan unsur pengawasan. "Untuk masalah transportasi, jalur pergerakan jamaah dari tanah air, embarkasi, hingga penerbangan dan transportasi Jedah, Makkah dan Armina umumnya lancar dengan terpenuhi waktu yang ditentukan," jelasnya.
Untuk yang ketiga, Abimanyu menambahkan dari sisi perlindungan terhadap jamaah, tahun ini travel yang tidak mempunyai izin tidak boleh memberangkatkan jamaah.
"Dengan cara ini, menyebabkan jamaah banyak yang tidak berangkat namun haji nonkuota tidak banyak," tambahnya.
sementara itu, untuk masalah tenda dan WC di Mina yang dikeluhkan banyak dari jamaah, Anggito berjanji akan memperbaikinya. "Ini agak sulit, sebab fasilitas tenda, dan WC menjadi wewenang pemerintah Arab Saudi akibat lahan lokasi yang tidak berubah," tutupnya.
Sumber: Sinhat-HAji Kemenag -(MCH/Akmal)
Anggito mengatakan indikator lebih baik terkait masalah transparansi, transportasi dan perlindungan jamaah. Soal Transparansi, secara perlahan dapat diterapkan untuk masalah kuota dan unsur pengawasan. "Untuk masalah transportasi, jalur pergerakan jamaah dari tanah air, embarkasi, hingga penerbangan dan transportasi Jedah, Makkah dan Armina umumnya lancar dengan terpenuhi waktu yang ditentukan," jelasnya.
Untuk yang ketiga, Abimanyu menambahkan dari sisi perlindungan terhadap jamaah, tahun ini travel yang tidak mempunyai izin tidak boleh memberangkatkan jamaah.
"Dengan cara ini, menyebabkan jamaah banyak yang tidak berangkat namun haji nonkuota tidak banyak," tambahnya.
sementara itu, untuk masalah tenda dan WC di Mina yang dikeluhkan banyak dari jamaah, Anggito berjanji akan memperbaikinya. "Ini agak sulit, sebab fasilitas tenda, dan WC menjadi wewenang pemerintah Arab Saudi akibat lahan lokasi yang tidak berubah," tutupnya.
Sumber: Sinhat-HAji Kemenag -(MCH/Akmal)
Jamaah Wafat di Tanah Suci Menjadi 230 Orang
Jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci terus bertambah. Hingga hari ke-42 pelaksanaan haji, jamaah haji yang dipanggil Sang Khaliq mencapai 230 orang.
Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), Kamis (1/11), sekira 70 persen jamaah haji wafat di Makkah. Lainnya wafat di Mina, Madinah, Arafah, dan Jeddah.
Jamaah haji
Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), Kamis (1/11), sekira 70 persen jamaah haji wafat di Makkah. Lainnya wafat di Mina, Madinah, Arafah, dan Jeddah.
Jamaah haji
yang wafat di Makkah sebanyak 177 orang, Mina (24 Orang) Madinah (19), Arafah (6 orang), Jeddah (2 orang) dan perjalanan (2 orang). Sementara tidak ada jamaah haji yang wafat di Muzdalifah atau ketika bermalam dan mengambil krikil untuk lontar jumrah.
Sebagian besar jamaah wafat karena mengalami gangguan jantung. Jamaah wafat karena sebab yang juga disebut dengan sistem siskulasi ini sebanyak 145 orang, gangguan pernapasan (65 orang), infeksi dan parasit (6 orang), endoktrin nutrisi (5 orang), sistem pencernaan (4 orang), darah dan organ pembulu darah (2 orang) dan keracunan (1 orang).
Kendati jamaag haji wanita tahun ini lebih besar, namun jamaah haji pria lebih banyak yang wafat yakni 128 orang. Sedangkan jamaah wanita 102 orang. Jamaah haji wafat didominasi usia lanjut atau di atas 60 tahun yaitu sebanyak 147 orang.
Berikut rekapitulasi jemaah haji wafat berdasarkan embarkasi, Aceh 6 orang, Medan 15 orang, Batam 7 orang, Jakarta 18 orang, Bekasi 38 orang, Solo 41 orang, Surabaya 40 orang, Ujung Pandang 17 orang, Balik Papan 5 orang, Banjarmasin 3 orang, Padang 10 orang dan Palembang 11 orang.
Sumber: Sinhat-HAji Kemenag-(MCH)
Semoga Allah SWT telah menerima niat hajin dan umrohya, mengampuni dosa dan kesalahannya serta memberinya balasan jannah, aamiin.
Kepada keluarga yang ditinggalkan mendapat karunia ketabahan dan kesabaran aamiin
Sebagian besar jamaah wafat karena mengalami gangguan jantung. Jamaah wafat karena sebab yang juga disebut dengan sistem siskulasi ini sebanyak 145 orang, gangguan pernapasan (65 orang), infeksi dan parasit (6 orang), endoktrin nutrisi (5 orang), sistem pencernaan (4 orang), darah dan organ pembulu darah (2 orang) dan keracunan (1 orang).
Kendati jamaag haji wanita tahun ini lebih besar, namun jamaah haji pria lebih banyak yang wafat yakni 128 orang. Sedangkan jamaah wanita 102 orang. Jamaah haji wafat didominasi usia lanjut atau di atas 60 tahun yaitu sebanyak 147 orang.
Berikut rekapitulasi jemaah haji wafat berdasarkan embarkasi, Aceh 6 orang, Medan 15 orang, Batam 7 orang, Jakarta 18 orang, Bekasi 38 orang, Solo 41 orang, Surabaya 40 orang, Ujung Pandang 17 orang, Balik Papan 5 orang, Banjarmasin 3 orang, Padang 10 orang dan Palembang 11 orang.
Sumber: Sinhat-HAji Kemenag-(MCH)
Semoga Allah SWT telah menerima niat hajin dan umrohya, mengampuni dosa dan kesalahannya serta memberinya balasan jannah, aamiin.
Kepada keluarga yang ditinggalkan mendapat karunia ketabahan dan kesabaran aamiin
Kloter Pertama Jawa Timur Tiba dengan Selamat
Alhamdulillah, tepat pukul 13.25, pesawat dari maskapai Saudi Arabia Airlines (SAA) mendarat mulus di Bandara Internasional Juanda, Kamis (1/11).
Pesawat yang membawa 445 jamaah haji kloter 1 dari Kabupaten Bojonegor tiba dengan selamat di Tanah Air.
"Pesawat sudah mendarat dengan selamat tepat pukul 13.30," jelas PTS pejabat tinggi sementara GM BIJ Tulus Pujiono.
Pesawat ini kata Tulus terbang langsung dari Jeddah, ke BIJ Surabaya. Selanjutnya para jamaah haji ini langsung masuk ke bus dan rombongan diangkut menuju Asrama Haji Sukolilo.
Jamaah haji lainnya secara bergelombang akan berurutan tiba kloter kedua juga dari Bojonegoro pada pukul 15.25. Kloter tiga dari Bojonegoro dan Nganjuk tiba di pukul 17.20.
Dan kloter empat dari Nganjuk sebagian dari Surabaya dijadwalkan tiba pada pukul 19.25.
Rasa syukur dan ucapan hamdalah berkali kali diucapkan jamaah haji kloter 1 yang menginjakkan kaki di tanah air.
Begitu turun dari pesawat jamaah haji ini ada yang melakukan sujud syukur. Panas lantai apron Bandara Internasional Juanda (BIJ) tidak lagi dirasakan.
"Alhamdulillah, perjalanan lancar semuanya selamat," kata Laseni,60 jamaah haji asal Desa Kedungrejo, Baureno Bojonegoro, Kamis (1/11/2012).
Laseni berangkat menunaikan ibadah haji bersama suaminya Karsono 70.
"Saya dengan suami dan dua saudara saya," katanya.
Bersama jamaah haji lainnya, pasutri ini mengaku dapat menunaikan rukun Islam kelima setelah menunggu lima tahun.
Sumber: Sinhat-HAji Kemenag (Tribun)
Pesawat yang membawa 445 jamaah haji kloter 1 dari Kabupaten Bojonegor tiba dengan selamat di Tanah Air.
"Pesawat sudah mendarat dengan selamat tepat pukul 13.30," jelas PTS pejabat tinggi sementara GM BIJ Tulus Pujiono.
Pesawat ini kata Tulus terbang langsung dari Jeddah, ke BIJ Surabaya. Selanjutnya para jamaah haji ini langsung masuk ke bus dan rombongan diangkut menuju Asrama Haji Sukolilo.
Jamaah haji lainnya secara bergelombang akan berurutan tiba kloter kedua juga dari Bojonegoro pada pukul 15.25. Kloter tiga dari Bojonegoro dan Nganjuk tiba di pukul 17.20.
Dan kloter empat dari Nganjuk sebagian dari Surabaya dijadwalkan tiba pada pukul 19.25.
Rasa syukur dan ucapan hamdalah berkali kali diucapkan jamaah haji kloter 1 yang menginjakkan kaki di tanah air.
Begitu turun dari pesawat jamaah haji ini ada yang melakukan sujud syukur. Panas lantai apron Bandara Internasional Juanda (BIJ) tidak lagi dirasakan.
"Alhamdulillah, perjalanan lancar semuanya selamat," kata Laseni,60 jamaah haji asal Desa Kedungrejo, Baureno Bojonegoro, Kamis (1/11/2012).
Laseni berangkat menunaikan ibadah haji bersama suaminya Karsono 70.
"Saya dengan suami dan dua saudara saya," katanya.
Bersama jamaah haji lainnya, pasutri ini mengaku dapat menunaikan rukun Islam kelima setelah menunggu lima tahun.
Sumber: Sinhat-HAji Kemenag (Tribun)
Armina Siap Terima sekitar 3 Juta Jamaah Haji
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Syaerozi Dimyathi, mengatakan, persiapan Puncak Haji 1433H telah rampung 100 persen. Seluruh fasilitas di Arafah, Muzdalidah, dan Mina sudah siap menerima sebanyak 194 ribu jamaah calon haji Indonesia.
‘’Kita telah berkoordinasi dengan pihak maktab untuk penempatan dan naqobah untuk transportasi jamaah,’’ ujar Syaerozi kepada MCH, di sela-sela acara malam perkenalan petugas haji dengan Amirul Haj di Qasr Tayyamuz, Jabal Nur, Makkah, Kemarin.
Terkait tenda-tenda jamaah untuk wukuf di Arafah, kata Dimyathi, telah siap 100 persen. Pihaknya, membantah adanya kabar yang menyebutkan jumlah tenda untuk jamaah haji Indonesia berkurang 40 buah.
‘’Yang kurang itu tenda untuk petugas, bukan untuk jamaah. Namun, kita sudah minta agar tenda untuk petugas kembali ditambah, karena tak akan mampu menampung kalau dikurangi,’’ papar Syaerozi.
Tenda yang disiapkan untuk jamaah, kata dia, terdiri dari dua macam. Tenda yang besar mampu menampung 10 orang dan tenda agak kecil menampung delapan orang. Pihaknya meminta agar jamaah tak merusak atau mencorat-coret tenda yang dipakai saat wukuf di Arafah atau yang disediakan di Mina. ‘’Kalau dicorat-coret, nanti kementerian dari Arab Saudi akan meminta ganti rugi.’’
Berdasarkan pantauan MCH di Arafah, seluruh tenda untuk jamaah haji telah terpasang. Jamaah haji Indonesia akan menempati 71 maktab. Menteri Agama meminta agar kenyamaan tenda-tenda jamaah di perhatikan.
‘’Penempatan jamaah di tenda harus proporsional jangan sampai melebihi kapasitas,’’ kata Suryadhrma. Hal itu, kata dia, akan membuat jamaah tak nyaman dan bisa mengganggu kesehatan jamaah.
Sumber: Haji-Kemenag-MCH
‘’Kita telah berkoordinasi dengan pihak maktab untuk penempatan dan naqobah untuk transportasi jamaah,’’ ujar Syaerozi kepada MCH, di sela-sela acara malam perkenalan petugas haji dengan Amirul Haj di Qasr Tayyamuz, Jabal Nur, Makkah, Kemarin.
Terkait tenda-tenda jamaah untuk wukuf di Arafah, kata Dimyathi, telah siap 100 persen. Pihaknya, membantah adanya kabar yang menyebutkan jumlah tenda untuk jamaah haji Indonesia berkurang 40 buah.
‘’Yang kurang itu tenda untuk petugas, bukan untuk jamaah. Namun, kita sudah minta agar tenda untuk petugas kembali ditambah, karena tak akan mampu menampung kalau dikurangi,’’ papar Syaerozi.
Tenda yang disiapkan untuk jamaah, kata dia, terdiri dari dua macam. Tenda yang besar mampu menampung 10 orang dan tenda agak kecil menampung delapan orang. Pihaknya meminta agar jamaah tak merusak atau mencorat-coret tenda yang dipakai saat wukuf di Arafah atau yang disediakan di Mina. ‘’Kalau dicorat-coret, nanti kementerian dari Arab Saudi akan meminta ganti rugi.’’
Berdasarkan pantauan MCH di Arafah, seluruh tenda untuk jamaah haji telah terpasang. Jamaah haji Indonesia akan menempati 71 maktab. Menteri Agama meminta agar kenyamaan tenda-tenda jamaah di perhatikan.
‘’Penempatan jamaah di tenda harus proporsional jangan sampai melebihi kapasitas,’’ kata Suryadhrma. Hal itu, kata dia, akan membuat jamaah tak nyaman dan bisa mengganggu kesehatan jamaah.
Sumber: Haji-Kemenag-MCH
Jamaah Haji Bergerak ke Arafah
MAKKAH --
Rabu (24/10) ini, jamaah calon haji Indonesia akan mulai bergerak dari
pemondokan menuju Arafah. Keberangkatan jamaah dari pemondokan ke Arafah akan
dibagi ke dalam tiga gelombang. Pemberangkatan jamaah gelombang pertama menuju
Arafah dimulai pada pukul 07.00 waktu Arab Saudi (WAS).
Gelombang kedua akan diberangkatkan setelah Zuhur dan gelombang ketiga akan berangkat ke Arafah setelah Maghrib. Pembagian jam keberangkatan jamaah ke Arafah ditentukan oleh para ketua kloter dengan berkoordinasi dengan maktab. ‘’Setiap maktab akan mendapatkan 18 sampai 20 bus,’’ ungkap Kepala Seksi Transportasi Daerah Kerja Makkah, Denny Kusdyan, Senin (23/10) malam.
Secara keseluruhan total bus yang disediakan untuk mengangkut jamaah haji Indonesia pada puncak haji – Arafah, Muzdalifah, Mina dan Makkah – mencapai 2.041 unit. Bus-bus itu dibagi berdasarkan maktab. Setiap rute perjalanan jumlah bus yang disediakan telah disesuaikan dengan kebutuhan.
Kepala Daerah Kerja Makkah meminta agar seluruh jamaah haji yang akan berangkat Arafah berpatokan kepada jadwal yang telah disepakati oleh ketua kloter dan maktab. Pihaknya meminta agar jamaah tak menunggu di trotoar depan rumah sebelum ada pemberitahuan waktu keberangkatan.
‘’Jamaah juga kita minta bersabar dan tak berebutan. Karena jumlah bus yang disediakan akan mengangkut semua jamaah,’’ tutur Arsyad. Pihaknya juga meminta kepada petugas pengendali transportasi, petugas sector, dan kloter bekerja sama untuk berkoordiansi dengan pihak maktab untuk memastikan jadwal kedatangan dan keberangkatan bus.
Menteri Agama yang juga Amirul Haj, Suryadharma Ali, meminta agar petugas transportasi mencermati waktu keberangkatan jamaah dari pemodokan ke Arafah. Ia meminta agar jamaah jangan sampai tiba di Arafah pada tengah malam.
‘’Karena itu pastikan sebelum tengah malam jamaah semuanya sudah tiba di Arafah, hal itu penting agar jamaah tak kelelahan,’’ tutur Suryadharma Ali. Pihaknya juga meminta agar jamaah membawa makanan ekstra seperti kurma untuk menjaga adanya keterlambatan.
Sumber: republika
Gelombang kedua akan diberangkatkan setelah Zuhur dan gelombang ketiga akan berangkat ke Arafah setelah Maghrib. Pembagian jam keberangkatan jamaah ke Arafah ditentukan oleh para ketua kloter dengan berkoordinasi dengan maktab. ‘’Setiap maktab akan mendapatkan 18 sampai 20 bus,’’ ungkap Kepala Seksi Transportasi Daerah Kerja Makkah, Denny Kusdyan, Senin (23/10) malam.
Secara keseluruhan total bus yang disediakan untuk mengangkut jamaah haji Indonesia pada puncak haji – Arafah, Muzdalifah, Mina dan Makkah – mencapai 2.041 unit. Bus-bus itu dibagi berdasarkan maktab. Setiap rute perjalanan jumlah bus yang disediakan telah disesuaikan dengan kebutuhan.
Kepala Daerah Kerja Makkah meminta agar seluruh jamaah haji yang akan berangkat Arafah berpatokan kepada jadwal yang telah disepakati oleh ketua kloter dan maktab. Pihaknya meminta agar jamaah tak menunggu di trotoar depan rumah sebelum ada pemberitahuan waktu keberangkatan.
‘’Jamaah juga kita minta bersabar dan tak berebutan. Karena jumlah bus yang disediakan akan mengangkut semua jamaah,’’ tutur Arsyad. Pihaknya juga meminta kepada petugas pengendali transportasi, petugas sector, dan kloter bekerja sama untuk berkoordiansi dengan pihak maktab untuk memastikan jadwal kedatangan dan keberangkatan bus.
Menteri Agama yang juga Amirul Haj, Suryadharma Ali, meminta agar petugas transportasi mencermati waktu keberangkatan jamaah dari pemodokan ke Arafah. Ia meminta agar jamaah jangan sampai tiba di Arafah pada tengah malam.
‘’Karena itu pastikan sebelum tengah malam jamaah semuanya sudah tiba di Arafah, hal itu penting agar jamaah tak kelelahan,’’ tutur Suryadharma Ali. Pihaknya juga meminta agar jamaah membawa makanan ekstra seperti kurma untuk menjaga adanya keterlambatan.
Sumber: republika
Mekkah Diguyur Hujan
Jamaah calon haji Indonesia diminta mewaspadai perubahan cuaca esktrem yang terjadi di Kota Makkah, Arab Saudi. Ahad (21/10) sore, secara tiba-tiba Kota Makkah diwarnai hujan ringan. Sebelum hujan turun, suara petir sempat menggelegar.
‘’Perubahan cuaca yang tiba-tiba ini harus diwaspadai para jamaah,’’ ungkap dr Ramon Andrias SpOK, dokter yang bertugas di Kantor Misi Haji Indonesia Makkah kepada Republika Online. Menurut dia, hujan pertama yang turun tak bagus untuk kesehatan. Jamaah diimbau agar menggunakan masker, karena hujan yang turun pertama kali akan menghasilkan debu. ‘’Waspadai munculnya gangguan pernapasan, misalnya pilek dan batuk,’’ papar Ramon. Jamaah juga diimabu untuk menjaga pola makan dan membatasi aktivitasnya menjelang wukuf di Arafah.
Hujan Kedua
Warga Kota Makkah menyambut turunnya hujan, Ahad (21/10). Hujan ringan yang membasahi Tanah Suci itu merupakan yang kedua pada tahun ini. ”Alhamdulillah, ini adalah hujan kedua yang turun pada tahun ini,” ungkap Zaini Haji Abdul Hannan, seorang mukimin kepada Republika Online, Ahad (21/10) sore.
Hujan yang pertama, kata dia, turun pada Januari lalu. ”Beruntung tahun ini hujan turun lagi di musim haji. Suhu udara menjadi lebih dingin,” papar Zaini. Hujan ringan mewarnai kota Al Mukaromah, Ahad (21/10) sore. Hujan rintik-rintik yang terjadi sekitar pukul 16.30 itu tak berlangsung lama. Hujan ditandai dengan suara petir yang menggelegar.
Setelah hujan rintik-rintik, angin kencang melanda kota Makkah. Berdasarkan pantauan MCH, di kawasan Syisyah angin cukup kencang. ”Beginilah hujan di Arab,” kata seorang mukimin. Jamaah perlu mewaspadai perubahan cuaca ini. Suhu udara kota Makkah yang biasanya panas kini mulai menurun.
Ahad (21/10), suhu rata-rata kota Makkah mencapai 36 derajat celcius. ”Suhu tertinggi mencapai 38 derajat celcius,” ungkap dr Ramon Andrias SpOK, dokter yang bertugas di kantor Misi Haji Indonesia, Makkah. Meski begitu kelembaban kota Makkah masih mencapai 28 persen. Itu beberti kandungan air dalam udara masih sangat rendah.
Sumber: Sinhat-Haji-Kemenag-(MCH/ heri ruslan)
Subscribe to:
Comments (Atom)
-
Tanya : Ustad, kapan kira-kira penutup Ka’bah diganti dan bolehkah kita meminta potongan bekasnya untuk souvenir? Wahyu Hidayat , Sumedan...
-
Tanya : Mohon penjelasan tentang Maqam Ibrahim dan mengapa kita shalat dua rakaat disana? Jawab : Alhamdulillah, sebelumnya saya sampaika...
-
Tanya: Saya mau bertanya beberapa keistimewaan atau penti ngnya hajar aswad itu. Mengapa orang ramai-ramai berebut untuk menciumnya yan...
-
Tanya: Assalamualaikum wr wb. Ustadz, apakah artinya Masyair Muqaddas? Benarkah jamaah haji wajib mengunjungi tempat tersebut? (Hass...
-
Pernahkah anda membaca dalam riwayat akan Umar bin Khattab menangis? Umar bin Khattab terkenal gagah perkasa sehingga disegani lawan mau...
-
Empat astronot Rusia dalam kunjungannya ke Riyadh, Sabtu (10/11), disambut hangat Pangeran Salman yang tak lain juga mengepalai Lembag...
-
Tanya: Apakah benar makam Rasulallah SAW sekarang itu dulunya adalah kamarnya Aisyah? Dan apakah Raudhah juga termasuk kamar Aisyah? yuss...












